(Nasikhah Imamah) Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang cukup pesat meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan. Jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan oleh manusia berkaitan dengan aktivitas keseharian. Merebaknya kios fast food dan junk food sebagai usaha rintisan membuat pola konsumsi masyarakat semakin meningkat, hal tersebut diikuti dengan semakin banyaknya timbulan sampah plastik sebagai bekas pembungkus makanan.
Sampah plastik adalah sampah yang bernilai ekonomis tinggi. Hampir seluruh jenis sampah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula. Ada juga beberapa jenis sampah plastik yang harus dicampur terlebih dahulu dengan bahan baku baru untuk meningkatkan kualitasnya.
Tiga jenis sampah plastik yang populer dan laku di pasaran, diantaranya adalah:
1. Polietilena (PE)
Polietilena adalah bahan plastik yang tahan air, asam, alkali, dan hampir semua jenis cairan. Contohnya: plastik pembungkus produk makanan, jus dan minuman, tirai plastik (biasa digunakan sebagai tirai pada shower), botol antipecah, pipa, ember, gelas, dan penyekat kawat atau kabel.
2. High Density Polyethylene (HDPE)
Plastik jenis ini juga resisten terhadap berbagai zat cair. Contohnya: melamin (piring dan gelas melamin), kemasan deterjen, kemasan susu dari karton, tangki bahan bakar kendaraan, kantong plastik, temapt makan plastik, dan pipa air.
3. Polipropilenia (PP)
Polipropilenia adalah produk-produk yang terbuat dari fiber glass.
Salah satu pengolahan sampah plastik yang sangat mudah adalah dengan cara pemilahan. Hasil dari pemilahan sampah plastik dikumpulkan untuk kemudian dimasukkan dalam bank sampah. Sampah plastik dapat ditukar dengan uang di bank sampah. Oleh karenanya, sampah plastik bukanlah sekedar barang yang tidak berguna, sampah plastik dapat menjadi uang dan bernilai investasi untuk volume besar!
Satu hati untuk lingkungan, yuk mengurangi sampah dari sumbernya, simpan sampah plastikmu!